Sunday, May 11, 2008

Business Ethics





Philosophy Purpose Value and Ethics

Pada umumnya semua perusahaan berangkat dari Philosophy, Value dan Ethics untuk menjalankan roda perputaran ekonomi dalam bersaing di dunia bisnis. Dan di dalamnya kemungkinan tidak ada tujuan keputusan executive tentang whats good, whats right and whats proper dan another good (vacuum alternatives). Semua itu harus di tempuh demi nama besar perusahaan dan pimpinan untuk menuju sukses.

Kampanye advertising yang akhir ini marak seperti Murah buangeeeeeeeeeeeeeets, Ngorbit, PD Rp 0.5, 0,00000000001 Bebas ternyata semua itu Cuma modus penipuan yang di lakukan korporasi telekomunikasi nasional tersebut. Di satu sisi ini sungguh mengherankan karena di era global industry berpacu untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Disamping perang harga, perpanjangan produk garansi, pelayanan gratis dan CSM customer relation managemen.

Ini tidak akan di bisa di sebut suatu kebijakan dari perusahaan, (di karenakan memang tindakan ini memang kurang bijak). Sebagai contoh Simpati PD Telkomsel, setelah 0.5 perdetik tanpa pemberitahuan lebih dahulu tarif di naikan menjadi Rp19.000 perjam. Kontan ini akan sangat mencolok di tagihan pemakaian pelanggan hal ini akan membuat pelanggan merasa kecewa akan pelayanan ini.

Konsumen sebagai stakeholder utama memang tidak bisa berbuat apa-apa dan hal ini seharusnya tidak membuat korporasi berbuat seenaknya. Gencarnya positioning dan persaingan akan selalu di monitor oleh konsumen. Hal ini seharusnya tidak terjadi karena menyakiti dan mengecewakan pelanggan, ini di sebabkan oleh pembuatan keputusan di tingkat executive yang kurang bijak.

Perusahaan berorientasi ke profit itu harus tapi jangan serakah, menarik pelanggan itu pasti tapi tidak harus dengan menipu, menambah pelanggan itu bagus tapi tidak dengan memaksa, mempromosikan produk itu bagus tapi tidak dengan menjebak, transaksi itu juga baik untuk perusahaan tapi tidak dengan harus exploitasi.

Kita semua yakin hal-hal yang terjadi di atas tidak termasuk dalam Pholosophy, Purpose, Value dan Ethics perusahaan, dan murni kesalahan marketing dan kelengahan para executive dalam membuat keputusan (sudah di pastikan kalau ini bukan suatu kebijakan) dalam membuat keputusan, whats good, whats right, and whats proper.

“Every company need a pitch man” Tomy Feryadi skytradeinc@gmail.com

PS: Untuk XL dan IM3 mohon ma’af kalo nolnya kurang atau lebih, demikian juga e untuk bangeeets pada article di atas yang di publikasikan untuk www.skytradeinc.blogspot.com dan stakeholder.

No comments: